Saturday, September 27, 2008

Melihat Mausoleum Attaturk, Monumen Agung Turki Modern (2-Habis)


Masih Jadi Gambar Wajib di Dinding Sekolah

Mustafa Kemal Attaturk dikenal sebagai bapak Turki modern dan menetapkan fondasi sekulerisme (laiklik). Kematiannya diacarakan dengan segenap keagungan. Jenazahnya dua kali ''dimakamkan''. Bagaimana ritual dan upacaranya?

SETIAP 10 November pukul 09.05, aktivitas terhenti di Turki. Setidaknya, pada jam itu, warga Turki diinstruksi oleh negara untuk mengheningkan cipta. Pada tanggal dan jam itulah, Mustafa Kemal Attaturk meninggal pada 1938. Setiap 10 November bagi bangsa Turki berarti ''hari (wafatnya) pahlawan''.

Presiden pertama sejak kemerdekaan pada 1923 itu berpulang setelah kesehatannya memburuk. Bapak (atta) bangsa Turki itu menderita sirosis hati. Sejak itulah, bangsa Turki menjadi "yatim'', tanpa bapak.

Attaturk meninggal tanpa ahli waris langsung. Pemimpin perang kemerdekaan yang diakui kehebatannya itu pernah menikahi Latife Usakligil. Tetapi, mereka cerai tiga tahun kemudian. Tokoh yang perokok itu mengangkat delapan anak untuk diadopsi. Di antara mereka, yang tujuh perempuan. Misalnya, Sabiha Gokcen yang menjadi pilot tempur pertama di dunia.

Tokoh kelahiran 19 Mei 1881 itu meninggal di Istanbul, di Istana Dolmabache. Istana ini tempatnya istirahat sejak kesehatannya menurun setahun sebelumnya. Lalu, jenazah tokoh tersebut disalatkan (funeral prayer) oleh pemimpin kota Prof Dr Mehmet Yaftay.

Kematian Attaturk di usia ke-57 itu dilayat oleh perwakilan khusus 17 negara, selain rakyatnya sendiri tentunya. Sembilan di antara negara itu mengirimkan detasemen tentara untuk upacara pemakaman. Dari Istanbul, jenazah Attaturk dibawa ke Ankara dengan kereta api. Seakan itu mengenang Attaturk sebagai pelopor jaringan perkeretaapian Turki. Semasa pemerintahannya, dibangun 3.208 km jalan kereta api.

Jenazah Attaturk dibalsam oleh Prof Dr Lutfi Aksu. Perhentian pertama jenazah tokoh yang jadi sampul majalah TIME edisi 24 Maret 1923 itu adalah di Museum Etnografi Ankara. Di sanalah jenazahnya diistirahatkan. Dikerudungi bendera Turki, bulan sabit dan bintang putih dengan latar belakang merah. Tentara menjaganya.

Tokoh yang wajahnya digambarkan di semua pecahan uang Turki itu berada di Museum Etnografi selama 15 tahun. Pemerintah Turki menyiapkan mausoleum yang megah. Diperlombakanlah arsitektur untuk pemakaman agung itu. Arsitek luar negeri juga boleh ikut. Ternyata, yang menang arsitek Turki.

Meski selanjutnya bangunan mausoleum (anitkabir) siap, peti mati Attaturk tidak langsung dipindah. Peti mati itu dibuka. Ternyata, jenazahnya masih utuh. Itu berarti pembalsamannya sukses. Untuk memakamkannya kembali, dilakukan proses sekali lagi.

Menurut penjelasan di mausoleum Attaturk, jenazah Attaturk dikafani secara Islam. Kemudian dikuburkan di ruang basement bangunan utama mausoleum. Jenazahnya dihadapkan ke Kakbah di Makkah. Makamnya dikelilingi segi delapan lambang bangsa Seljuk. Ruang dihiasi dengan arsitektur ala Ottoman. Seljuk dan Ottoman adalah bagian dari sejarah kejayaan bangsa Turki.

Tanah untuk menimbunnya diambilkan dari seluruh provinsi. Kini Turki punya 81 provinsi. Selain itu, tanah juga diambilkan dari rumah tempat kelahiran Attaturk di Salonika (Tessaloniki). Bahkan, sejumput tanah dari pekuburan tentara Turki di Korsel juga menimbun jenazah Attaturk. Begitu pula tanah dari makam tokoh Turki Suleiman Shah.

Meski sudah lama wafat -70 tahun lalu-, wajah Attaturk tetap yang paling mudah dijumpai di Turki, terutama Ankara. Instansi militer termasuk yang paling semangat memasang tokoh pencetus laiklik (sekulerisme) sebagai fondasi Turki modern itu.

Di seluruh instansi pemerintah, kantor partai, kantor anggota parlemen, sekolah, buku sekolah, wajah Attaturk menjadi semacam gambar wajib. Di hari-hari yang dianggap penting, instansi pemerintah dan BUMN memasang gambarnya besar-besar di dinding gedung.

Patung-patung Attaturk juga ditemui di banyak kawasan di Turki. Termasuk di kawasan Aksehir, kota kecil sekitar empat jam dari Ankara, di Provinsi Konya. Kota ini adalah kelahiran Nasruddin Hoja atau Nasrettin Hoca dalam bahasa Turki.

Jawa Pos melihat dua patung utama di kota itu, yakni patung Attaturk dengan seragam tentara. Tak jauh dari itu, ada patung Nasrettin Hoca, dengan turban dan berjanggut naik keledai. Semasa hidup, Nasrettin Hoca dikenal sebagai sufi yang sangat lucu dan bisa berkelit dari segala kesulitan dengan logikanya yang tidak terduga. Hoca adalah Abunawas ala Turki. Kisah Hoca di Turki menjadi sepopuler ''kancil mencuri ketimun'' di Indonesia.

Selain dengan terus ''menghidupkannya'' lewat ajaran-ajarannya, pemerintah Turki juga membuat undang-undang untuk melindungi kehormatan Attaturk. Pada 1981, parlemen mengeluarkan UU nomor 5816 yang menyatakan melanggar hukum bagi barangsiapa yang melecehkan atau menyerang objek yang merepresentasikan Attaturk.

Meskipun tokoh besar, kehadiran wajah Attaturk di mana-mana tidak selalu membuat orang Turki gembira. Kadang-kadang semakin jauh dari Ankara, yang berarti juga makin jauh dari pusat kekuasaan, pengaruh itu berkurang. Seperti dua warga Konya yang bereaksi menggeleng ketika diacungkan jempol kepada wajah Attaturk di uang yeni Turkish lira (YTL, baca yetele). Konya adalah kota tempat makam sufi besar Mavlana Celalettin Rumi (Jalaluddin Rumi).

Attaturk, yang pendiri Turki, mantan PM, mantan ketua parlemen, dan mantan presiden itu, tetaplah tokoh modern yang tidak tertandingi daya tariknya di Turki. Mausoleumnya yang megah itu menjadi salah satu jujugan turis ke Ankara.

Memang, kebanyakan yang datang ke sana turis lokal, terutama anak sekolah dan juga kadet militer. Tapi, orang umum juga banyak, bahkan turis asing. Itu bisa dilihat dari buku komentar yang disediakan di pintu keluar. Banyak turis Eropa yang menuliskan kesannya di sana.

Gelombang orang akan terus berdatangan ke mausoleum Attaturk. Di sanalah bangsa Turki memang benar-benar ''mikul dhuwur, mendhem megah'' kepada bapak bangsanya. (habis)

5 comments:

admin KF said...

Mustafa Kemal tidak layak dijadikan panutan apalagi dihormati. Dia adalah pengkhianat khilafah Utsmani dan penghina Islam. Mustafa Kemal, bukan attaturk

Anonymous said...

Penghianat khilafah utsmani, Allah menjadikan mayatnya terhina di bumi dengan tidak diterima jensahnya oleh bumi, mustafa kemal adalah fir'aun di abad modern. Jenazahnya diabadikan oleh Allah agar menjadi penguasa diktator yang mengganti hukum islam dengan sekularisme dan pluralisme. Mustafa Kemal tidak layak dijadikan pahlawan, melainkan dia adalah perpanjangan kaki tangan yahudi.

Anonymous said...

Ralat: jenazahnya diabadikan oleh Allah سبحانه وتعالى agar menjadi peringatan terhadap penguasa diktator yang mengganti hukum syariat islam dalam negara dengan hukum barat yaitu sekularisme dan pluralisme.

Unknown said...

*[Kematian Tragis si Anti Arab]*

Ini kisah tentang Musthafa Kamal. Penguasa Turki yg sangat anti dgn yg 'kearab-araban'.
(Padahal namanya sendiri berbahasa Arab).

Pakaian 'arab' dilarang; adzan dgn bahasa arab dilarang; tulisan nama-nama masjid berbahasa arab dilarang.

Bahkan saking bencinya dgn tulisan arab, Qur'an pun tidak boleh diedarkan jika masih memakai tulisan arab.

Matanya memerah, marah jika melihat TULISAN ARAB. Puluhan ulama diburu, dipenjara dan digantung krn menentang idenya.

Tapi teman2 tau bagaimana akhir si anti arab ini? Begini kisahnya ...

Menjelang kematiannya, Allah datangkan beberapa penyakit hingga ia merasakan siksaan yang demikian dahsyat.

Di antaranya penyakit kulit sampai ke kaki dimana ia merasa gatal-gatal seluruh tubuh. Gatal tidak kunjung hilang meski kulit terkelupas akibat digaruk menggunakan kuku.

Ditambah dgn penyakit jantung, tekanan darah tinggi, serta marasa panas sepanjang waktu. #Tersiksa

Pembantu-pembantunya juga diarahkan untuk meletakkan potongan-potongan es di dalam selimut untuk mendinginkan tubuhnya. Namun tetap sia-sia.

Karena tidak tahan dengan panas yang ditanggung, ia menjerit sehingga seluruh istana mendengar jeritan itu.

Karena tidak tahan mendengar jeritan, mereka yang bertanggung jawab mengirimnya ke tengah lautan dan ditempatkan dalam perahu dengan harapan ia akan merasa sejuk. Panasnya tak juga hilang!

Pada 26 september 1938, ia pingsan selama 48 jam karena terlalu panas dan sadar setelah itu, tetapi hilang ingatan.

Pada 9 November 1938, Kemal pingsan lagi selama 36 jam dan akhirnya meninggal dunia.

Sewaktu dia meninggal, tidak seorang pun yang memandikan, mengkafani dan menyolatkan mayatnya. #busuk

Mayatnya diawetkan selama 9 hari 9 malam, sehingga adik perempuan beliau datang meminta ulama-ulama Turki memandikan, mengkafani dan menyolatkannya.

Tidak hanya itu, Allah tunjukkan lagi balasan azab ketika mayatnya dibawa ke kuburan. Saat mayatnya hendak ditanam, tanah tidak menerimanya.

Karena putus asa, mayatnya diawetkan sekali lagi dan dimasukkan ke dalam museum yang diberi nama EtnaGrafi selama 15 tahun sampai tahun 1953.

Setelah 15 tahun mayatnya hendak ditanam kembali, tapi bumi tetap tdk menerimanya. Akhirnya mayatnya dibawa ke satu bukit dan ditanam di celah-celah batu marmer.

Para ulama saat itu mengatakan bahwa bukan hanya bumi Turki, seluruh bumi Allah ini tidak akan menerima jasad mustafa kamal ataturk.

*Begitulah kematian si anti arab. Adakah yg mau mengikutinya?*

*****

Anonymous said...

barangsiapa memfitnah pasti akan diazab Allah