Thursday, September 25, 2008

Mengikuti Penjemputan Airbus Pertama AirAsia Indonesia di Toulouse, Prancis (2-Habis)

Tidur Pulas setelah Take-off dan Landing Pertama Sukses

Selama 16 jam, Airbus A320 pertama AirAsia Indonesia sukses terbang dari Bandar Udara Blagnac Toulouse menuju Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta. Kondisi pesawat yang masih gres tak menghilangkan ketegangan selama perjalanan.


M. Sholahuddin, Toulouse, Prancis

BERBEDA saat kali pertama menginjakkan kaki di Toulouse yang begitu dingin, sore itu cuaca tampak bersahabat ketika Jawa Pos akan meninggalkan kota itu. Udara terasa sangat sejuk di Bandara Blagnac. Mendongak ke angkasa, terlihat banyak guratan apik bekas lintasan pesawat. Menyerupai lukisan tak beraturan.

''Nah, itu pesawat kita,'' kata CEO AirAsia Indonesia Darmadi setelah pemeriksaan di bandara beres. Tampaknya, dia juga sudah tidak sabar ingin segera membawa pulang pesawat barunya.

Hamparan karpet merah menyambut. Semerbak bau khas barang baru terasa begitu menembus hidung saat rombongan memasuki pesawat. Bunyi pesawat juga sudah terdengar meraung-raung, seolah ikut-ikutan tidak sabar segera terbang menembus angkasa menuju langit Jakarta.

Wajah kuyu karena cukup padatnya agenda selama di Toulouse sontak berubah semringah. Namun, bukan berarti tidak ada perasaan cemas. Karena itu, bergegas Darmadi mengajak seluruh awak pesawat berdoa. ''Mari berdoa, semoga selama perjalanan kita aman tanpa ada halangan apa pun,'' ujar Darmadi.

Yang memimpin doa adalah Kapten Didik Setiawan, salah seorang pilot yang menerbangkan pesawat itu. Sesaat suasana berubah hening. Tangan-tangan menengadah, wajah menunduk, mulut melafalkan doa. Setelah itu, para awak pesawat berhamburan memilih tempat duduk. Terserah mau duduk di mana saja, tinggal pilih.

Pukul 15.00 waktu setempat, burung besi itu mulai bergerak. Semula pelan, lalu makin kencang. Pesawat pun mendongak ke udara, menerbangi Bandar Udara Blagnac. Seluruh awak masih tetap berdiam diri di tempat duduk masing-masing.

Tak berselang lama, gerak pesawat terasa sudah stabil. Suaranya juga tidak lagi mendesing keras. Tanpa ada yang mengomando, tiba-tiba tepuk tangan bergemuruh. Suasana yang semula sepi berubah riuh. Tubuh yang kaku terpaku safety belt pun mulai melepaskan diri. ''Selamat. Take-off pertama berhasil,'' teriak beberapa awak.

Toh, keceriaan setelah take-off pertama berhasil dengan mulus itu bukan lantas membuat perasaan cemas hilang begitu saja. Sebab, perjalanan Toulouse ke Jakarta masih sangat panjang. Ada tiga rute yang dilewati, yaitu Toulouse-Sarjah (UEA) sekitar 6 jam, Sarjah-Bangkok (7 jam), Bangkok-Jakarta (3 jam). Tiba di Jakarta diperkirakan pukul 16.00 WIB.

Namun, suara Kapten Didik dari kokpit terdengar sedikit memberikan ''hiburan''. Dia mengatakan, pesawat ini bertekonologi tinggi dan dinobatkan sebagai best selling aircraft passenger pada 2003, serta merupakan pesawat komersial pertama yang menggunakan teknologi digital fly by wire. ''Kontrol pesawat menggunakan signal computer, tentunya hal ini sangat berbeda dengan pendahulunya yang masih menggunakan kabel mekanikal,'' katanya.

Mendapat penjelasan itu, perasaan yang masih disaput waswas mulai lega. Alunan instrumental yang terdengar pelan di sudut-sudut kabin membuat suasana mencair. Para awak pun mulai merasakan kantuk. Dan, pesawat sebentar lagi bakal landing di Sarjah. Kembali perasaan deg-degan muncul. Maklum, inilah landing pertama pesawat baru itu. Jika take-off pertama sukses, bagaimana landing-nya? Penerangan pesawat yang semula terang berubah menjadi temaram.

Beberapa detik kemudian pesawat mendarat mulus sekali. Tidak ada entakan keras. Lagi-lagi tepuk tangan bergemuruh, mensyukuri landing yang juga berlangsung aman. Karena take-off dan landing pertama tidak ada masalah, perasaan deg-degan itu pun praktis sirna. Sebagian besar penumpang pun bisa tertidur pulas. Perjalanan dari Sarjah ke Bangkok, kemudian dilanjutkan ke Jakarta pun terasa singkat dan menyenangkan.

Sekitar pukul 16.15 WIB, pesawat A320 baru itu akhirnya mendarat di Bandara Soekarno-Hatta. Ratusan pegawai AirAsia menyambut kedatangan pesawat baru itu. Bentangan tulisan selamat datang dan 1st Airbus A320 terpampang besar sekali.

Mata Darmadi dan beberapa petinggi AirAsia Indonesia yang lain tampak berkaca-kaca. Suasana berubah haru. Kalungan bunga pun dipasangkan kepada sejumlah petinggi maskapai penerbangan yang berpusat di Kuala Lumpur, Malaysia, itu.(*/kim)

No comments: